Timor Leste.....(Z)
Sistem Pemerintahan Timor-Leste menganut Sistem Parlementer, dimana Kepala Pemerintahan adalah Perdana Menteri dan Kepala Negara adalah Presiden. Di sisi legislatif, ada Parlemen Nasional sebagai wadah oposisi untuk mengontrol jalannya pemerintahan.
Minggu, 10 Juli 2011
Pemuda Indonesia - Timor Leste Harus Terus Didekatkan
Dili -Indonesia dan Timor Leste memiliki sejarah panjang yang tak bisa dilupakan, baik dalam suka maupun duka. Namun kedua bangsa terus menjalin silaturahmi dan kekerabatan dalam berbagai bidang, salahsatunya melalui kerjasama kepemudaan dan keolahragaan.
“Kerjasama ini sangat strategis, mengingat pemuda sebagai pemimpin masa depan harus didekatkan dan dingatkan akan persaudaraan kedua bangsa terus terjalin,” kata James Tangkudung, Deputi Menpora Bidang Pembudayaan Olahraga, saat menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Timor Leste, hari Selasa (26/10) siang di Aula Utama Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Timor Leste, di Dili.
"Selain itu, melalui bidang olahraga juga perlu ditingkatkan misalnya diadakan perlombaan olahraga tradisional di perbatasan kedua negara. Kedua negara ini kan bertetangga. Permainan rakyat juga sama, dan rata-rata tahu cara bermainnya. Kita pertandingkan biar tambah erat.“ Pada kuliah umum ini, James juga menjelaskan secara rinci visi dan misi Kemenpora RI, di mana terus menerus menggaungkan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat sebagai gaya hidup sehat.
Menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa mengenai program pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan prestasi olahraga, James menjelaskan secara gamblang bahwa di era kepemimpinan Menpora Andi Mallarangeng ini digalakkan pemassalan olahraga disegala tingkatan, mulai usia dini hingga lansia. Kemudian juga ada olahraga pendidikan, wisata, petualangan, olahraga kelembagaan, termasuk mencari atlet di lembaga permasyarakata. ”Bisa saja ada atlet handal, misalnya petinju yang lahir dari penjara. Ibarat rumus piramida, semakin luas di bawah, maka kerucutnya juga semakin besar. Tapi kalau piramida di bawahnya kecil , tentu kerucutnya juga kecil,” tutur James .
James juga menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan masyarakat Timor Leste, terutama dalam hal berkomunikasi selama kunjungannya, yang tetap menggunakan bahasa Indonesia.” Mereka sangat hormat dengan mengajak kami berbahasa indones ia , walaupun kita tahu mereka juga punya bahasa Tetun dan bisa bahasa inggris,” ujar James Tangkudung. Usai acara kuliah umum, dilakukan peragaan permainan olahraga tradisional dari Indonesia Hadang dan Dagongan, di lapangan tengah Kantor Kemenpora Timor Leste.
“Kerjasama ini sangat strategis, mengingat pemuda sebagai pemimpin masa depan harus didekatkan dan dingatkan akan persaudaraan kedua bangsa terus terjalin,” kata James Tangkudung, Deputi Menpora Bidang Pembudayaan Olahraga, saat menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Timor Leste, hari Selasa (26/10) siang di Aula Utama Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Timor Leste, di Dili.
"Selain itu, melalui bidang olahraga juga perlu ditingkatkan misalnya diadakan perlombaan olahraga tradisional di perbatasan kedua negara. Kedua negara ini kan bertetangga. Permainan rakyat juga sama, dan rata-rata tahu cara bermainnya. Kita pertandingkan biar tambah erat.“ Pada kuliah umum ini, James juga menjelaskan secara rinci visi dan misi Kemenpora RI, di mana terus menerus menggaungkan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat sebagai gaya hidup sehat.
Menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa mengenai program pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan prestasi olahraga, James menjelaskan secara gamblang bahwa di era kepemimpinan Menpora Andi Mallarangeng ini digalakkan pemassalan olahraga disegala tingkatan, mulai usia dini hingga lansia. Kemudian juga ada olahraga pendidikan, wisata, petualangan, olahraga kelembagaan, termasuk mencari atlet di lembaga permasyarakata. ”Bisa saja ada atlet handal, misalnya petinju yang lahir dari penjara. Ibarat rumus piramida, semakin luas di bawah, maka kerucutnya juga semakin besar. Tapi kalau piramida di bawahnya kecil , tentu kerucutnya juga kecil,” tutur James .
James juga menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan masyarakat Timor Leste, terutama dalam hal berkomunikasi selama kunjungannya, yang tetap menggunakan bahasa Indonesia.” Mereka sangat hormat dengan mengajak kami berbahasa indones ia , walaupun kita tahu mereka juga punya bahasa Tetun dan bisa bahasa inggris,” ujar James Tangkudung. Usai acara kuliah umum, dilakukan peragaan permainan olahraga tradisional dari Indonesia Hadang dan Dagongan, di lapangan tengah Kantor Kemenpora Timor Leste.
Kamis, 07 Juli 2011
Langganan:
Postingan (Atom)